Tuesday, November 9, 2010

Profil Nusa Tenggara Timur


Nusa Tenggara Timur adalah provinsi yang terletak di daerah tenggara Indonesia, tepat di sebelah selatan dari pulau Sulawesi. Semula daerah Nusa Tenggara semula diberi nama pulau-pulau Sunda Kecil (Kleine Sunda Eilanden) yang meliputi pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, Timor dan pulau-pulau lainnya termasuk Rote, Sawu dan Alor. Pada tahun 1954 dengan UU Darurat No. 9 Tahun 1954 nama Sunda Kecil diganti dengan nama Nusa Tenggara. Nama ini diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Mr. Moh Yamin (alm). Nama ini untuk pertama kali dicetuskan di Kupang Tahun 1953.

Jumlah penduduk NTT tahun 2009 hasil Proyeksi BPS tercatat sebanyak 4.619.655 jiwa dan kurang lebih 89,62% penduduknya memeluk agama Kristen. Kepadatan penduduk terbesar di Kota Kupang (11 441 jiwa/km²) dan terendah di Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Tengah (33 jiwa/km²). Kabupaten yang juga cukup padat penduduknya (di atas 100 jiwa per km²) yaitu Kabupaten Belu, Sumba Barat Daya, Flores Timur, Sikka, Ende dan TTS. Sedangkan kabupaten yang lain kepadatan penduduknya berkisar 50 – 98 jiwa per km².

Meskipun mayoritas penduduk provinsi NTT adalah orang Kristen, kehidupan masyarakatnya sangat berbeda jauh dengan standar hidup kekristenan. Kehidupan kerohanian bersama Kristus hanya menjadi rutinitas belaka yang hanya ditemui di hari Minggu. Orang-orang NTT yang terhilang tetaplah terhilang sampai hari ini. Bahkan ada beberapa suku yang dulu berhasil dimenangkan oleh para misionaris, dan tanpa diduga, pada hari ini telah meninggalkan Kristus dan kembali kepada kehidupan lamanya. Itulah kenapa provinsi NTT sering disebut sebagai “reruntuhan”.

Dari segi pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan, tidak ada yang dapat dibanggakan dari provinsi ini. Menurut data yang dilansir Sentra Informasi dan Data untuk Anti Korupsi (SIDAK), provinsi NTT menempati posisi keenam sebagai provinsi yang terkorup dari seluruh provinsi di Indonesia. Begitu banyak penyelewengan dana terjadi di NTT dan gereja tidak dapat menjadi terang untuk menghentikan semua ini. Hasil UAN 2010 juga menunjukkan, 50% siswa SLTA tidak lulus UAN. Akhirnya NTT dicap sebagai provinsi yang paling tinggi tingkat persentase ketidak lulusan UAN.

Dengan menyadari begitu banyaknya penyimpangan dan betapa terpuruknya NTT, sudah seharusnya kita sebagai saudara seiman dalam Kristus mulai melayangkan pandangan kita kepada NTT. Sudah saatnya kita mengambil bagian untuk melakukan transformasi secara menyeluruh di NTT. Ingatlah bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkan orang yang terhilang untuk tetap tinggal terhilang (2 Samuel 14:14).

Tuhan punya rencana besar untuk kita, gereja Tuhan, untuk memberkati daerah NTT ini. Kesempatan besar dalam karya penyelamatan Kristus untuk NTT, tidak dapat ditunda-tunda lagi ataupun diundurkan. Inilah saatnya kita gereja Tuhan dari berbagai denominasi dan latar belakang, bergandengan tangan membela NTT. Sebab hari inilah hari keselamatan itu, bukan besok ataupun nanti (2 Korintus 6:2).

No comments:

Post a Comment